Artificial Intelligence (AI) atau yang biasa kita sebut kecerdasan buatan adalah suatu program yang dirancang untuk meniru keintelektualan manusia. (Sumber foto : ideogram) |
Artificial Intelligence (AI) atau yang biasa kita sebut kecerdasan buatan adalah suatu program yang dirancang untuk meniru keintelektualan manusia.
AI mulai berkembang pada tahun 1950an oleh John McCharty, Marvin Minsky, dan para ilmuwan lainnya di Massachuassets Institute of Technology (MIT) membentuk sebuah kelompok penelitian untuk mempelajari tentang membuat kecerdasan buatan.
Namun, pada saat itu AI belum bisa mengembangkan dan menganalisa data. Pada tahun 1990an barulah mulai merambah pada teknik pembelajaran mesin (machine learning) seperti algoritma genetika yang digunakan komputer agar mampu mengambil keputusan berdasarkan data yang tersedia.
Ini sudah cukup untuk di bidang akuntansi karena sudah bisa menganalisis data, mencari tahu pola yang tersembunyi dan memberikan kemudahan bagi para akuntan.
Perkembangan AI yang semakin pesat, memunculkan berbagai AI di bidang akuntansi seperti, Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).
CAATs adalah sebuah program untuk auditor untuk mengaudit data signifikan yang terdapat di sistem informasi klien. CAATs ini sangat berguna untuk menghindari kecurangan dalam data keuangan.
Melalui sistem ini, CAATs dapat menganalisis seluruh data, mengidentifikasi data yang mencurigakan, dan memberikan indikasi kecurangan.
AI dengan teknologi machine learning juga dapat membantu forecasting tren ekonomi. Misalnya AI dapat membantu dalam penjualan dengan mengoptimalkan persediaan barang atau memprediksi risiko keuangan masa depan.
(med)
Posting Komentar untuk "Artificial Intelligence dalam bidang akuntan"