Banyaknya asupan negatif yang disebarkan di medsos untuk menjatuhkan Ormawa. (foto:ideogram) |
KITABJINGGA.COM~Mahasiswa tercatat diberbagai sejarah perjuangan bangsa. Mereka semua yang berjuang merebut keadilan melalui gerakan-gerakan fenomenal,sampai saat ini masih terkenang.
Sejatinya Para mahasiswa
yang melakukan gerakan kala itu. baik pada tahun 1966, dan 1988, ialah mereka
yang terbentuk dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
Mau tidak mau
kita harus mengakui. Bahwa Ormawa memiliki peran yang sangat penting untuk
peradaban bangsa kita saat ini.
Namun hari ini,
seakan semua berbanding terbalik. Banyak asupan negatif yang disebarkan di
media sosial yang menganggap Ormawa tidaklah penting. Lantas apakah beda Omawa jaman
dahulu dengan saat ini?
Sejatinya tidak
ada perbedaan secara signifikan antara Ormawa jaman dahulu dengan saat ini. sampai
saat ini setiap Ormawa masih mempertahankan budaya Ormawa jaman terdahulu. Seperti,
Baca, Diskusi, Dan juga melakukan aksi.
Kalau tidak ada
perbedaan Ormawa jaman sebelumnya dengan saat ini, mengapa Ormawa hari ini
tidak laku? Kira-kira pertanyaan itulah yang timbul ketika kita mengetahui
bahwa tidak perbedaan.
Prinsipnya mudah
saja. “Setiap jaman ada orangnya, dan setiap orang ada jamannya,” begitulah
banyak orang bilang. Artinya tinggal bagaimana Ormawa hari ini mampu menjawab
semua tantangan jaman.
Tetapi ada yang
perlu digaris bawahi. Bangkitnya Ormawa yang akan kita bahas saat ini bukanlah
tentang Kuantitas belaka. Karena sejatinya bangkitnya Ormawa ialah memiliki produk
karya, gerakan, dan kader yang berkualitas. Dan juga digandrungi oleh banyak
mahasiswa.
Bagiku, menjawab
tantang jaman bukanlah berarti untuk mengikuti jaman. Apalagi sampai tergerus
oleh pesatnya jaman saat ini. Sebagai organisatoris, ada 2 solusinya;
1. Jangan Sekali-sekali
Mengikuti Jaman
Ini adalah
pondasi utama untuk menghidupkan kembali Ormawa. Ditengah pesatnya jaman tentu
bukan hal mudah untuk kita berdiri tegap. Terseret-seret oleh jaman itu sudah
pasti. Bahkan bukan hanya itu, banyak juga dari golongan mahasiswa yang
tenggelam oleh jaman.
Maka dari itu tetaplah
mempertahankan budaya luhur aktivis sebelumnya yakni, baca Buku, diskusi atau
kajian, dan juga melakukan aksi nyata yang tentunya menyentuh akar rumput.
Bagi mereka yang
sudah tenggelam oleh jaman tentu hal ini akan dianggap sia-sia, uthopis, dan tak
ada gunanya sama sekali. Nah, Ormawa hari ini harus mampu menjawab tantangan
itu semua.
2. Membangun
Kualitas Kader
Setiap Ormawa
memiliki jantung Kaderisasi. Tanpa adanya kader mana mungkin Ormawa bisa
bergerak selalu. Bahkan bagi bung karno Kader ialah alat negara untuk melawan Imprealisme
dan Kolonialisme pada kala itu.
Sehingga sudah
seharusnya, setiap pengurus Ormawa menyadarkan kader tentang betapa pentingnya
kualitas.
Dan juga perlu
diingat, bahwa kader bukanlah Bahan Suruhan (Bansur) para pengurus atau seniornya.
Berilah kader tugas yang mampu mengangkat kualitasnya. Niscaya kader akan
Terbentuk dengan sendirinya.
Posting Komentar untuk "Organisasi Mahasiswa Tak Laku? Inilah 2 Solusi Utama Yang Harus Dilakukan Pengurus"