Inilah Tiga Peran Mahasiswa Yang Wajib Diketahui

Berikut tiga peran mahasiswa yang wajib diketahui

Mahasiswa menjadi salah satu peran utama dalam peradaban di Negara kita ini. Banyak irang yang menganggap bahwa mahasiswa adalah satu-satunya elemen yang dapat dipercaya membela rakyat kecil. Sehingga, mahasiswa memiliki beban moral sendiri untuk memperjuangkan segala keadilan di Negara ini. 

Masa ke masa mahasiswa juga memiliki culture doctrin yang sampai detik ini dianut serta dipegang teguh oleh mahasiswa itu sendiri. Ketika mahasiswa baru saja menginjak dunia kampus, maka pada umumnya mahasiswa baru itu di kenalkan dengan perannya sebagai mahasiswa. Berikut 3 peran mahasiswa ala kampus jingga:

1. Agen Of Change

Agen of change ialah agen perubahan, artinya mahasiswa memiliki peran menjadi insan yang dapat merubah sesuatu yang dipandang buruk menjadi baik. 

Ditarik secara sejarah, keberadaan peran mahasiswa sebagai agen of change benar nyatanya. Hal itu terbukti, pada zaman orde lama yang di bahkodai oleh presiden Soekarno berhasil diruntuhkan oleh mahasiswa melalui gerakannya. Gerakan tersebut menjadi sejarah, mahasiswa memiliki andil untuk menciptakan oeradaban baru dari orde lama menjadi orde baru. 

Tak cukup sampai disitu, menurut pengakuan beberapa mahasiswa lampau ia mengakui bahwa hal yang dilakukannya juga sebuah kekeliruan sebab velum sempat menyiapkan siapa pengganti Soekarno. Sehingga ia menganggap, Orde Bari yang kala itu di pimpin oleh Soeharto lebih dicap lebih parah. Sehingga gerakan mahasiswa terjadi kembali pada tahun 1998 dan berhasil menghancurkan dynasty orde baru. Dan sampailah di masa saat ini, yaitu masa reformasi. 

Dari paparan tersebut, maka jelas. Bahwa mahasiswa sudah membuktikan bahwa memang dirinya ialah Agen Of Change.

2. Agen Of Control 

Agen of control memiliki arti mahasiswa memiliki oeran mencontrol segala kebijakan yang di cetiskan oleh pemerintah, perusahaan, dan lainnya yang sekiranya kebijakan itu bersifat publik. 

Pada tahun 2019 kemarin mahasiswa berbondong-bondong melakukan aksi unjuk rasa yang membuat tegang keadan Negara kala itu. Tentunya, landasannya ialah verupaya menggagalkan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait RKUHP. Itu juga terjadi pada tahun 2020 kemarin terkain kebijakan Omnibus Law. 

Dari situ artinya jelas, bahwa mahasiswa juga memiliki peran sebagai agen controling kebijakan.

3. Agen Of Social

Kendati mahasiswa dicap sebagai kaum intelektual, kaum pemikir, tidak juga berarti menutup ruang sosialnya hanya pada kaum intelektual saja. Mahasiswa dituntut untuk mengenal semua elemen masyarakat. Bahkan hal itu juga tertera pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dari makna pengabdian masyarakat sendiri berarti bahwa mahasiswa juga harus mencium keringat masyarakat miskin. Singkatnya, tak baik jika menjadi mahasiswa yang anti dengan tukan becak. 

"Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali" - Tan Malaka

Pendidikan tidak seharusnya membuat orang besar kepala bahkan seharusnya pendidikan itu membuat orang berpikir menjadi lebih bijak. Sebab tinggi rendahnya seseorang bukan dari pendidikan formal, melainkan dari sikap kebijaksanaannya. 

Berbagi :